Rabu, 22 April 2015

RESUME KELOMPOK 7 - PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN



A.      Konsep Dasar Pembelajaran Berbasis Bimbingan
1.         Konsep Bimbingan
Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan dalam upaya membantu individu mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Yang dimaksud dengan perkembangan optimal adalah suatu kondisi di mana individu dapat mengenal dan memahami diri, berani menerima kenyataan diri secara subyektif, mengarahkan diri sesuai dengan kemampuannya, dan mengambil keputusan atas tanggung jawab sendiri.
2.         Konsep Pembelajaran dan Pembelajaran Berbasis Bimbingan
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan sebagainya. Pembelajaran adalah suatu keadaan yang dirancang agar siswa belajar. Sedangkan yang dimaksud dengan pembelajaran yang berbasis bimbingan adalah  pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada pencapaian kognitif saja, akan tetapi dapat menghasilkan sebuah output berupa lahirnya perubahan perilaku siswa yang positif dan normatif. Menurut Budiman (dalam Najjah, 2015) pembelajaran berbasis bimbingan harus berlandaskan pada prinsip-prinsip bimbingan, yaitu:
a.         Didasarkan pada Needs assesment (sesuai dengan kebutuhan).
b.        Dikembangkan dalam suasana membantu (helping relationship).
c.         Bersifat memfasilitasi.
d.        Berorientasi pada: 1) learning to be (belajar menjadi), 2) learning to learn (belajar untuk belajar), 3) learning to work (belajar untuk bekerja dan berkarir), 4) learning ti live together (belajar untuk hidup bersama)
e.         Tujuan utama perkembangan potensi secara optimal.

B.       Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Bimbingan
Menurut Kartadinata dan Dantes (dalam Mariyana, 2008, hlm. 2), ciri-ciri pembelajaran berbasis bimbingan adalah sebagai berikut:
1.         Diperuntukkan  bagi semua siswa dengan berorientasi pada kebutuhan individu siswa.
2.         Memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dan sedang berkembang.
3.         Mengakui siswa sebagai individu yang bermartabat dan berkemampuan.
4.         Terarah ke perkembangan segenap aspek perkembangan anak secara menyeluruh dan optimal.
5.         Disertai dengan berbagai sikap guru yang positif dan mendukung aktualisasi berbagai minat, potensi, dan kapabilitas siswa sesuai dengan norma-norma kehidupan yang dianut.

C.      Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Bimbingan
Menurut Budiman (2008) prinsip-prinsip pembelajaran berbasis bimbingan di antaranya:
a.         Didasarkan pada Needs assesment (sesuai dengan kebutuhan).
b.         Dikembangkan dalam suasana membantu (helping relationship).
c.         Empati
d.        Keterbukaan
e.         Kehangatan psikologis
f.          realistis
g.         Bersifat memfasilitasi.
h.         Berorientasi pada: 1) learning to be (belajar menjadi), 2) learning to learn (belajar untuk belajar), 3) learning to work (belajar untuk bekerja dan berkarir), 4) learning ti live together (belajar untuk hidup bersama)
i.           Tujuan utama perkembangan potensi secara optimal.

D.      Model-model Pembelajaran yang Berorientasi pada Pengembangan Individu
Menurut Malau (2006, hlm.3) model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. model-model pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan individu yang dapat dipilih guru antara lain:
1.         Model Pemrosesan Informasi
Model pembelajaran ini berdasarkan pada teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi yang dapat memperbaiki dirinya. Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang kemudian diolah sehingga menghasilkan output dalam bentuk hasil belajar.
2.         Model Personal
Model pembelajaran ini berdasarkan pada teori humanistik, yaitu berorientasi pada pengembangan individu. Fokus utama dalam model ini adalah emosional siswa untuk mengembangkan hubungan produktif dengan lingkungan. Sehingga guru harus berupaya menciptakan kondisi kelas yang kondusif, agar siswa merasa bebas dalam mengembangkan dirinya baik secara emosional maupun intelektual.
3.         Model Interaksi Sosial
Model pembelajaran ini berdasarkan pada teori belajar Gestalt (field theory) dan menitikberatkan pada hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat (learning ti life together).
4.         Model Modifikasi Tingkah Laku
Model pembelajaran ini berdasarkan pada teori belajar behaviouristik yaitu bertujuan mengembangkan sistem yang efisien untuk mengurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk tingkah laku dengan cara memanipulasi penguatan (reinforcement). Model ini, lebih menekankan pada aspek perubahan perilaku psikologis dan yang tidak dapat diamati. Dalam hal ini, peran guru adalah selalu memperhatikan terhadap tingkah laku belajar siswa.
5.         Model Pembelajaran Terpadu Berbasis Budaya
Model pembelajaran ini dikembangkan untuk meningkatkan apresiasi siswa terhadap budaya lokal dan dikembangkan berdasarkan pengalaman awal budaya siswa. Komponen desainnya terdiri atas tema budaya lokal, alat media, dan sumber yang beragam dan kontekstual. Komponen penilaiannya lebih menekankan pada penilaian proses dan hasil.
6.         Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Model pembelajaran ini berdasarkan pada paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Menurut Slavi (dalam Riadi, 2012) tujuan pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
7.         Model Pembelajaran Kontekstual
Menurut Trianto (dalam Riadi, 2013) pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pembelajaran kontekstual menempatkan siswa dalam konteks bermakan yang menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang sedang dipelajari dan sekaligus memperhatikan faktor kebutuhan individu siswa dan peranan guru.
8.         Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Menurut Duch (dalm Nurfianti, 2011) Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang menantang siswa untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah ini digunakan untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.

DAFTAR PUSTAKA


Abdullah, R. (2014). Dampak Penerapan Pembelajaran Berbasis Kerja Terhadap Hasil Belajar Praktek Kerja Kayu Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Prosiding Konvensi Nasional Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (APTEKINDO) ke 7 FPTK Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Alexon dan Sukmadinata. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran Terpadu Berbasis Budaya untuk Meningkatkan Apresiasi Siswa terhadap Budaya Lokal. Cakrawala Pendidikan, XXIX (2), hlm. 201
Arif, F. (2012). Model Pembelajaran Berbasis Bimbingan dan Konseling. [Online]. Diakses dari https://fingeridea.wordpress.com/2012/05/23/model-pembelajaran-berbasis-bimbingan-dan-konseling/
Asih dkk. (2010). Perilaku Prososial Ditinjau Dari Empati Dan Kematangan Emosi. Jurnal
Aulia, R.A. (2015). Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling. [Online]. Diakses dari kieeaulia47.blogspot.com/
Budiman, N. (2009). Strategi Pembelajaran Berbasis Bimbingan. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Bandung
Fatirul, A.N. (2008). Cooperative Learning. [Online]. Diakses dari https://trimanjuniarso.files.wordpress.com/2008/02/c00perative-learning.pdf
Kania, G. (2014). Program Bimbingan untuk meningkatkan Motivasi Belajar pada Siswa yang Berlatar Belakang Keluarga Disfungsional. (Skripsi). Bandung : UPI. Tidak diterbitkan
Mariyana, R. (2008). Kompetensi Guru dalam Pembelajran Berbasis Bimbingan di Taman Kanak-kanak (studi Deskriptif terhadap Guru TK di Kota Bandung). [Online]. Diakses dari http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/197803082001122RITA_MARIYANA/JURNAL_kompetensi_guru_dalam_PBB.pdf
Najjah, S. (2015). Pembelajaran Berbasis Bimbingan (Mengkaji Model-Model Pembelajaran yang Lebih Berorientasi Pengembangan Individu). [Online]. Diakses http://suroyyalailatunnajjah.blogspot.com/2015/04/pembelajaran-berbasis-bimbingan.html
Nurfianti. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Based Learning pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. (Skripsi). UPI. Tidak diterbitkan.
Perdana, A. (2013). Pengertian Belajar, Mengajar, Pembelajar dan Pembelajaran. [Online]. Diakses dari http://www.andreanperdana.com/2013/03/pengertian-belajar-mengajar-pembelajar.html
Riadi, M. (2012). Pengertian Pembelajaran Kooperatif. [Online]. Diakses dari http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pembelajaran-kooperatif.html
Riadi, M. (2013). Pembelajaran Kontekstual. [Online]. Diakses dari http://www.kajianpustaka.com/2013/08/pembelajaran-kontekstual.html
Rusman. (Tanpa Tahun). Pendekatan dan Model Pembelajaran. [Online]. Diakses darihttp://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Model_Pengembangan_Pembelajaran.pdf
Sugiyatno. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. [Online]. Diakses dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/sugiyatno-mpd/materi-kuliah-dasar-dasar-bk.pdf
Suherman, dkk. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-UPI
Triasari, A. (2014). Pengaruh Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific terhadap Peningkatan Kemampuan Abstraksi Siswa SMA. (Skripsi). Bandung : UPI. Tidak diterbitkan
Wardhani. N. (2007). Keterkaitan Konsep Konseling Dengan Aspek-Aspek Psikologis.
Waziroh dkk. (2012). Analisis Kebutuhan Pembelajaran  Dalam Perancangan Pembelajaran yang Mendidik Di SD/MI. [artikel]. Tidak diterbitkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar